Ibarat Udara untuk Kehidupan

September 12, 2012 at 2:33 pm | Posted in Dakwah, pentingnya berilmu | Leave a comment
Tags: , ,

             Sebagaimana udara untuk bernafas, air untuk kehidupan, dan berbagai ciptaan-Nya yang         dipersembahkan pada kita untuk kehidupan, merupakan hal yang sangat penting bahkan primer bagi hidup makhluk hidup di muka bumi.

Perihalnya ilmu, tidak ada satupun manusia yang mampu ‘hidup’ tanpa ilmu. Tampak hidup, tapi sesungguhnya mati, mati hati, mati jiwa atau ruhiyah, mati pikiran, dan mati dari cahaya yang haq. Ibarat udara bagi kehidupan, itulah ilmu. Dalam hal ini ilmu yang dimaksud adalah ilmu yang membawa manfaat, kebaikan, dan ilmu yang memang diperbolehkan untuk meraihnya. Dalam Hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam bersabda, yang artinya: “Menuntut ilmu merupakan kewajiban atas setiap muslim.”(H.R Ibnu Majah). 

Bicara soal ilmu tentu cakupannya sangatlah luas terkait dari banyaknya jenis ilmu. Dalam tulisan ini akan dispesifikan, yaitu ilmu agama, ilmu syar’i yang haq. Apa manfaatnya ilmu agama? Pentingkah? Dan wajibkah setiap hamba meraihnya? Singkat jawaban tentu jawabannya “ya, penting dan wajib”.

Semua orang memiliki hak untuk meraih ilmu dan diwajibkan menuntut ilmu, ilmu agama. Bagaimana caranya? Ya, tentunya dengan merujuk pada Al-Qur’an dan Sunnah Nabi atau Hadits. Di tempat mejelis ilmu yang haq atau tidak ada penyimpangan di dalamnya. Umumnya kita kenal dengan sebutan ‘mengaji’. Pentingnya mengaji (maksud: bukan hanya sekedar membaca al-Qur’an, yang banyak orang mengartikannya demikian), tapi lebih dari itu, mendalami suatu ilmu agama, memahami, mengaplikasikan, serta mengamalkannya.

Pentingnya ilmu agama, tentu sangat penting dan diwajibkan atas setiap hamba Allah. Kebodohan adalah salah satu sebab utama seseorang terjerumus ke dalam kemaksiatan atau kefasikan, bahkan ke dalam kemusyrikan atau kekafiran. Demikian juga orang-orang yang beribadah pada Allah dengan kebodohan, maka sesungguhnya mereka lebih banyak merusak dari pada membangun. Oleh karena bahaya penyakit kebodohan yang begiru besar, maka agama memberikan resep obat untuk menghilangkan penyakit tersebut, yaitu dengan menuntut ilmu agama. Dan hal yang perlu dilakukan perangi rasa malas yang ada di diri sehingga kebodohan dapat dikalahkan dengan matinya rasa malas, malas untuk mengubah dri, juga menuntut ilmu itu sendiri.

Setiap orang tentu tidak ada yang tidak tahu pentingnya ilmu agama, hanya saja tidak setiap orang mampu bahkan berkeinginan untuk melakukannya. Hanya sekedar tahu hal itu penting tapi kalau tidak dijalankan, sama saja halnya tahu udara tapi tidak dihirup untuk bernafas. Sekali lagi, kalahkanlah rasa malas untuk mematikan kebodohan!

“Barang siapa meniti suatu jalan untuk mencari ilmu, niscaya dengan hal itu Allah menjalankan ia di atas jalan di antara jalan-jalan surga. Dan sesungguhnya para malaikat membentangkan sayap-sayap mereka karena ridha terhadap thalibul ilmi (pencari ilmu agama)…..” (H.R Abu Dawud).

Dapat disimpulkan pentingnya menuntut ilmu itu, terlebih lagi banyak faedah dan ganjaran terbaik yang akan diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak hanya itu, pun kita akan lebih banyak mendapat dan memberi manfaat. Misalnya menuntut ilmu di suatu majelis ilmu, bukan hanya ilmu yang di dapat, bukan sekedar penguatan jasadiy dan ruhiyah, menambah wawasan, tapi kita juga akan mendapatkan ikatan ukhuwah yang luar biasa dengan orang-orang yang ‘luar biasa’ juga tentunya. Merasakan indikasi kecintaan pada Allah dan kecintaan Allah pada kita.

Semoga Allah memberikan semangat pada kita untuk menuntut ilmu agama dan mengamalkannya, sehingga meraih kesuksesan di dunia dan di akhirat.

Allahua’lam bishawab.

 

Yessy Oktaviani

Bumi ALLAH…

25 April 2012

‘’YANG TERBAIK UNTUK HATIKU’’

October 29, 2011 at 11:44 pm | Posted in Kisah dan Biografi | Leave a comment
Tags: , ,

(Inilah catatan kisah nyata diriku: ” Perjalanan wanita Kafir Musyrikah Menjadi Muwahidah”)

FROM  :Ammatullah (nama dirahasiakan)

DATE   : 06 Syawal 1432 Hijriyyah

Selesai diedit pada 10 Syawal 1432 H.

Aku harap para pembaca mau bersabar dalam membaca catatan perjalanan hidupku ini. aku tuliskan kisah perjalanan hidupku ini atas permintaan beberapa sahabatku di Jalan yang Lurus yang ingin mengetahui perjalanan hidupku, dari seorang wanita Kaafirah Musyrikah menjadi wanita yang Muwahhidah yang mengenal Jalan yang Lurus, manhaj salaf. Aku memulai kisahku ini dengan mengucap,

Bismillaahirrahmaanirrahiim

 

Aku memulai kisah perjalanan hidupku ini ketika aku masih berusia 8 bulan. Aku tidak tinggal bersama kedua orangtuaku. Kakek dan nenekkulah yang merawatku dan membesarkanku dengan penuh kasih sayang. Tante-tanteku, mereka adalah orang-orang yang galak yang seringkali menyiksaku tanpa ada hari liburnya, menyiksaku secara lahir dan batin. Namun, aku bersyukur karena aku masih memiliki kakek dan nenek yang selalu menyayangiku. Ketika kakek dan nenekku berada di sisiku, tante-tanteku yang jahat itu tidak berani menyakitiku sehingga aku merasakan keamanan dan kenyamanan bersama kakek dan nenekku. Continue Reading ‘’YANG TERBAIK UNTUK HATIKU’’…

Mengenal Ahlus Sunnah wal Jama’ah

June 26, 2011 at 10:37 am | Posted in Manhaj | 1 Comment
Tags: , ,

“Pada hari ini telah aku sempurnakan  bagi kamu Agama kamu.” (Al-Maaidah:3)

Didalam ayat yang mulia ini Allah Subhanahu wa Ta’ala menegaskan bahwa agama ini (Islam) sudah sempurna dan lengkap. Oleh sebab itu agama ini tidak membutuhkan tambahan ataupun pengurangan dalam mengikuti manhaj rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam dalam beraqidah ataupun beragama, yang kemudian dapat menyebabkan perpecahan ditubuh umat Islam.

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyebutkan bahwa ikhtilaf (perbedaan) adalah suatu hal yang pasti, tidak mungkin dipungkiri. Karena ia adalah sunnatullah yang akan selalu terjadi pada setiap ummat dan seluruh manusia. Namun karena rahmat Allah, ada di antara para hamba-Nya yang tidak berselisih dan ada yang melakukan perselisihan namun tidak sampai pada taraf iftiraq (perpecahan) yang berakibat mendapatkan celaan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

“Jika Rabbmu menghendaki, tentu ia menjadikan umat manusia umat yang satu, tetapi mereka selalu berselisih pendapat, kecuali orang yang diberi rahmat oleh Rabbmu.” (Hud:118) Continue Reading Mengenal Ahlus Sunnah wal Jama’ah…

Metode Terbaik Dalam Berdakwah

June 26, 2011 at 10:16 am | Posted in Dakwah, Fatwa Ulama | Leave a comment
Tags: , , ,

Oleh
Syaikh Abdul Aziz bin Baz

Pertanyaan:
Syaikh Abdul Aziz bin Baz ditanya : Ada dua surat yang menanyakan tentang metode terbaik untuk berdakwah (mengajak manusia ke jalan Allah ) dan tentang metode terbaik untuk amar ma’ruf nahi mungkar. Disebutkan oleh para penulis surat tersebut, bahwa mereka mendapatkan banyak kesalahan di kalangan kaum muslimin, mereka merasa iba terhadap kondisi tersebut sehingga mendambakan sesuatu untuk merubah kemungkaran tersebut. Karena itu, mereka mohon pengarahan.

Jawaban:
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjelaskan metode dakwah dan hal-hal yang harus dimiliki oleh seorang dai, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

“Artinya : Katakanlah, Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata’.” [Yusuf : 108].
Continue Reading Metode Terbaik Dalam Berdakwah…

Penyakit-Penyakit Hati

May 23, 2011 at 3:17 am | Posted in Tazkiyatun Nufus | 2 Comments
Tags: , , , ,

Hati itu dapat hidup dan dapat mati, sehat dan sakit. Dalam hal ini, ia lebih penting dari pada tubuh.
Allah berfirman, artinya:
“Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya.” (Al-An’am : 122)

Artinya, ia mati karena kekufuran, lalu Kami hidupkan kembali dengan keimanan. Hati yang hidup dan sehat, apabila ditawari kebatilan dan hal-hal yang buruk, dengan tabi’at dasarnya ia pasti menghindar, membenci dan tidak akan menolehnya. Lain halnya dengan hati yang mati. Ia tak dapat membedakan yang baik dan yang buruk. Continue Reading Penyakit-Penyakit Hati…

Hukum Wudhunya Orang Yang Menggunakan Kutek

May 23, 2011 at 3:03 am | Posted in Fiqih, Muslimah | Leave a comment
Tags: , , , ,

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

Pertanyaan.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Apakah hukum wudhunya orang yang menggunakan kutek pada kuku-kukunya ?

Jawaban.
Sesungguhnya kutek itu tidak boleh dipergunakan wanita jika ia hendak shalat, karena kutek tersebut akan menghalangi mengalirnya air dalam bersuci (pada bagian kuku yang tertutup oleh kutek itu), dan segala sesuatu yang menghalangi mengalirnya air (pada bagian tubuh yang harus disucikan dalam berwudhu) tidak boleh dipergunakan oleh orang yang hendak berwudhu atau mandi, karena Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman:

“Artinya : Maka basuhlah mukamu dan tanganmu”. (Al-Maidah : 6)

Jika wanita ini menggunakan kutek pada kukunya, maka hal itu akan menghalangi mengalirnya air hingga tidak bisa dipastikan bahwa ia telah mencuci tangannya, dengan demikian ia telah meninggalkan satu kewajiban di antara beberapa yang wajib dalam berwudhu atau mandi. Continue Reading Hukum Wudhunya Orang Yang Menggunakan Kutek…

Hukum Membaca Alqur’an Bagi Yang Sedang Junub

April 21, 2011 at 1:32 am | Posted in Fatwa Ulama, Fiqih, Muslimah | Leave a comment
Tags: , , , ,

Oleh Al-Lajnah Ad-Da’imah Lil Ifta’

Pertanyaan

Al-Lajnah Ad-Da’imah Lil Ifta’ ditanya : Apa hukumnya membaca Al-qur’an dengan hafalan atau dengan melihat mushaf bagi orang yang sedang junub?

Jawaban

Tidak boleh bagi orang yang sedang junub untuk membaca Al-Qur’an sebelum ia mandi junub, baik dengan cara melihat Al-Qur’an ataupun yang sudah dihafalnya . Dan tidak boleh baginya membaca Al-Qur’an kecuali dalam keadaan suci yang sempurna , yaitu suci dari hadats yang paling besar sampai hadats yang paling kecil.
[Fatawa Al-Lajnah Ad-Da’imah Lil Ifta’,5/328] Continue Reading Hukum Membaca Alqur’an Bagi Yang Sedang Junub…

BENARKAH KAUM WANITA TIDAK BOLEH MASUK MASJID KARENA MEREKA ADALAH NAJIS?

April 21, 2011 at 1:08 am | Posted in Fatwa Ulama, Fiqih | Leave a comment
Tags: , , , , , , ,

Oleh
Al-Lajnah Da’imah Lil Buhuts Al-Ilmiah wal Ifta

Pertanyaan
Al-Lajnah Da’imah Lil Buhuts Al-Ilmiah wal Ifta ditanya : Ada syaikh di negara Muslim mengeluarkan fatwa bahwa kaum wanita tidak boleh melaksanakan shalat di masjid-masjid atau bahwa kaum wanta adalah najis maka tidak boleh masuk ke dalam masjid. Pendapat semacam ini telah menimbulkan perselisihan di antara kaum Muslimin, bagaimana menurut Anda? Continue Reading BENARKAH KAUM WANITA TIDAK BOLEH MASUK MASJID KARENA MEREKA ADALAH NAJIS?…

Haruskah Meresapkan Air Ke Dalam Kulit Kepala Dalam Mandi Junub ?

April 21, 2011 at 12:59 am | Posted in Fatwa Ulama, Fiqih | Leave a comment
Tags: , , , ,

Oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin


Pertanyaan:
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Seorang wanita yang junub lalu mandi wajib, apakah ia harus mencuci rambutnya hingga air masuk dan menyentuh kulit kepalanya?

Jawaban:
Mandi junub atau mandi wajib lainnya memiliki beberapa kewajiban yang diantaranya adalah sampainya air ke bagian tumbuhnya rambut, kewajiban ini berlaku bagi kaum pria maupun wanita, berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala. Continue Reading Haruskah Meresapkan Air Ke Dalam Kulit Kepala Dalam Mandi Junub ?…

Ilmu, Perhiasan Tak Ternilai Bagi Muslimah

April 11, 2011 at 2:48 am | Posted in Muslimah | 1 Comment
Tags: , ,

Penulis: Oleh : Ummu Abdillah bintu Mursyid

Seorang yang mendambakan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat harus memiliki pedoman dalam menapaki kehidupannya di dunia. Dan pedoman hidup seorang hamba semua telah diatur dalam syariat Islam.

Seorang yang sukses bukanlah orang yang hidup dengan bersemboyan ‘semau gue’ dengan mengikuti hawa nafsunya, tapi orang yang sukses adalah orang yang mengambil Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dengan pemahaman As Salafus Shalih sebagai pengikat aturan hidupnya. Petunjuk Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam ini tidak mungkin dapat diketahui tanpa menuntut ilmu syar’i. Karena itulah, Allah dan Rasul-Nya memerintahkan setiap Muslim dan Muslimah yang baligh dan berakal (mukallaf) untuk menuntut ilmu. Continue Reading Ilmu, Perhiasan Tak Ternilai Bagi Muslimah…

Next Page »


Entries and comments feeds.